Muqaddimah Perjalanan :)
Bagi seseorang yang berdomisili di pulau kalimantan, apalagi di salah satu desa terpencil bernama Kuala Secapah, Kec. Mempawah Hilir pergi menyebrangi lautan untuk sampai ke pulau Jawa adalah suatu cita-cita dan kebahagian tersendiri tentunya, mendengar kota Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan lainnya merupakan suatu kebahagian, apalagi bisa langsung merasakan atmosfir kehidupan yang ada disana. Alhamdulillah kesempatan itu ane dapatkan ketika berhasil mewakili almamater tercinta, Pontren Darussalam sekaligus mewakili Kalimantan Barat untuk mengikuti kegiatan POSPENAS I (Pekan Olah Raga dan Seni Pondok Pesantren Nasional) yang diadakan di Ma'had Az-Zaytun Indramayu - Jawa Barat Tahun 2001 (kalo gak salah ane kelas I MTs saat liburan kenaikan kelas II atau sekrang kelas VIII... Masih Unyu2 )
Awalnya ketika ada pengumaman kegiatan ini, ane marasa minder karena tidak terlalu jago dalam olah raga, namun berkat hasil obrolan ringan dengan beberapa teman saat itu kami akhirnya sepakat untuk membentuk sebuah Group Rebana Putra (Qasidah) dengan personil sekitar 10 orang. Kanapa kami membentuk Group Rebbana? Karena kami berpikir untuk kesenian Rebana (Qasidah ) khusus cowok pasti sedikit pesaingnya dan kemungkinan lolos untuk mewakili Kalimantan Barat pasti besar.. hehehe :D #PemikiranCerdas
Alhamdulillah apa yang kami prediksikan saat itu menjadi kenyataan, berkat latihan, dan ketekunan serta kekompakan tim Qasidah kami unggul dari berbagai seleksi, dari tinggkat kabupaten sampai propinsi kami lolos dan berhasil mejadi pringkat pertama serta berhak untuk mewakili Kalimantan Barat ketinggkat Nasional yang diadakan di Pesantren Az-Zaytun Indramayu- Jawa Barat.
Pontianak - Jakarta - Indramayu
Sebelem berangkat, ane beserta rombongan lainnya berkumpul di KANWIL DEPAG Pontianak untuk diadakan pembekalan serta pelepasan dan pastinya pembagian uang saku... hehehe :D Ini ni yang wajib.... :) Kemudian diberangkatkan menggunakan kapal laut KM. Mabuhay Nusantara dari pelabuhan Pontianak Menuju Pelabuhan Tanjung Periok, Jakarta.
KM. Mabuhay Nusantar (Gak tau masih beroperasi apa nggak kapal ini.. hehe :D) |
Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 38 jam sampailah kami di pelabuhan kota Jakarta yakni Port of Tanjung Periok, saat itu suasana masih gelap kalo gak salah kami sampai dini hari sebelum subuh, namun telah disambut oleh beberapa bus (lupa jumlah pastinya, kalo gak 2, ya 3 bus pastinya lebih dari satu... he :D ) yang telah disediakan untuk langsung menuju Indramayu. Selama perjalanan tidak banyak yang diinget karena kebanyakan tidur, dan masih tidak percaya bahwa ini nyata atau tidak, bener apa tidak saya telah menginjakan kaki di pulau Jawa.. he :D #Lebaaaay
Bus melaju terus dan ane juga tidak begitu mengingat berapa jauh dan lamanya perjalanan yang telah ana lewati, karena ini telah terjadi sekitar 14 tahun yang lalu. Salah satu yang ada di dalam ingatan yakni ketika salah satu bus yang kami naiki mogok dan berhenti di tengah jalan kecil beberapa kilo dari pasar Haurgeulis menuju pondok Az-Zaitun, kami banyak bertanya-tanya dalam hati.. Kenapa akses menuju Pondok Pesantren Az-Zaitu sangat jauh dan pelosok, padahal merupakan salah satu Pesantren Megah yang ada di Indonesia pada saat itu. Pikiran dan pertanyaan tersebut hilang seketika ketika kami turun, disambut oleh waga sekitar dengan ramah dan menawari kami buah mangga yang khas dari kota ini yakni, kalo gak salah mangga ini disebut harum manis "Mana Lagi" karena buahnya besar, beraroma harum dan bikin ketagihan makanya diberi julukan "Mana Lagi" hehe :D
Setelah busnya diperbaiki kami melanjutkan perjalanan kembali dan seperti biasa saya langsung menedengarkan radio melalui Radio FM Portable, salah satu gadget populer selain walkmen pada masa itu... hehehe :D walau saya tidak mengerti bahasa yang digunakan tapi saya tetap menikmati tembang-tembang yang ada sambil kembali mata terpejam melanjutkan perjalanan ke pulau impian.. hehehe :D #SiJagoMolor
Sesampainya di gerbang masuk Az-zaytun kami langsung bangun dan turun dari bus, serta ane agak melongok, terpukau, bengong atau apalah karena melihat keindahan bangunan yang ada di Az-Zaitun... Subhanallah... Gede pake "bangeeed" pesantrennya... he :D
Dan ternyata untuk memasuki komplek tidak semudah yang ane bayangkan, kita harus melewati penjagaan dan pemeriksaan yang ketat, sudah menggunakan mesin scaner yang mendeteksi logam/sejenisnya, saya ingat disuruh membuka ikat pinggang (sabuk) untuk diperiksa, dan semua barang bawaan kami dideteksi... Kalo gak salah rombongan kami pada saat itu ada barang yang disita berupa pisau buah dan beberapa gunting... hehehe :D demi ketertiban dan keamanan bersama..
Kedatangan kami di pondok ini ternyata terlalu dini, sehingga status kami dasana masih tamu pondok, bukan peserta lomba, itu ditandai dengan co-card (identitas pengenal yang dibagikan) Namun panitia berkata nanti setelah resmi acara dibuka kartu tersebut ditukar lagi dengan yang baru.
Setelah memasuki komplek ane semakin kaget bukan main, ini pesantren benar-benar gedeee bangeeeet... maklum pada saat itu perbandingannya pondok-kecil yang ada di Kalmantan Barat... hehehe :D Bayangin aja di dalam komplek terdapat beberapa gedung besar dan tinggi, yang paling saya inget adalah 4 gedung karena dinamai dengan nama Khulafaurrasyidin, sehingga gak terlupakan, yaitu gedung Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali.. yang mana masing-masing gedung kurang lebih terdiri dari 5 lantai, satu lantai terdapat 20-30 ruang kelas serta gedung-gedung laiinya yang gak ane ingat namanya di dalam komplek juga terdapat Stadion Bola standar Nasional, dab beberapa lapangan bola lainnya serta lapangan olahraga lainhya. pokoknya terasa di tengah kota megah walau berada di hutan belantara.. ehehe :D #AgakLebay
Menurut beberapa kabar burung bahwa itu baru beberapa persen bangunan yang dicanangkan, soalnya ane lihat sendiri pembangunannya dilakukan 24 jam nonstop, sehinga para pekerja di sini ada shifnya masing-masing dan mereka dibuatkan asrama khusus yang terletak di dalam komplek, ada beberapa seragam pekerja yang ane ingat, yakni seragam kuning untuk para pekerja bangunan, seragam hitam untuk keamanan, dan seragam biru untuk kebersihan.. #Kalo GakSalah hehehe :D Seragam lain lupa apa fungsinya... :D
Menurut beberapa kabar burung bahwa itu baru beberapa persen bangunan yang dicanangkan, soalnya ane lihat sendiri pembangunannya dilakukan 24 jam nonstop, sehinga para pekerja di sini ada shifnya masing-masing dan mereka dibuatkan asrama khusus yang terletak di dalam komplek, ada beberapa seragam pekerja yang ane ingat, yakni seragam kuning untuk para pekerja bangunan, seragam hitam untuk keamanan, dan seragam biru untuk kebersihan.. #Kalo GakSalah hehehe :D Seragam lain lupa apa fungsinya... :D
Saat itu saja masjid yang digunakan hanya masjid sementara padahal sudah menampung pulahan ribu jama'ah (Kalo gak Salah Prediksi... hihi :D) karena ada masjid yang lagi dibangun, konon besarnya melebihi masjid Istiqlal #Wallahu alam.. Di dekat masjid terdapat sebuah penginapan dan boleh dikatakan sebuah hotel berbintang untuk tamu wali santri yang berkunjung, karena bangunannya keren dan gak kalah dengan hotel-hotel berbintang yang ada di kota besar Indonesia.. #SokTauLagi
Pokoknya keliling di komplek ini berkali-kali membuat ane takjub dan tercengang dengan keindahan serta tataletak bangunan yang indah... Afwan fotonya menyusul yach, harap maklum aja saat itu belum ada kamera digital, apalagi hape yang ada kameranya... hihihi :) Tapi untuk menghilangkan penasaran nic ane berikan salah satu foto penampakan Ma'had Az-Zaytun yang ane peroleh dari http://www.iai-alzaytun.ac.id
Bersambung... Salam Keluyuran | Makan | Jalan-Jalan
(Semoga ada lanjutan, lagi ngumpulin cerita-cerita perjalanan tempoe doeloe... he :D )