“Aku melihat seseorang dari ummatku menjulur-julurkan lidahnya karena kehausan. Setiap kali mendatangi sumur, ia dihalang-halangi (untuk minum darinya), lalu datanglah shaum Ramadhan menghampirinya, maka ia (shaum Ramadhan itu) memberinya minum dan iapun minum dengan sepuasnya”. (HR. Bukhari-Muslim).
Sebulan penuh kita akan ditarbiyah melalui madrasah RamadhanNya yang agung. Rasa lapar, haus dan dahaga kita tundukan. Hawa nafsu kita taklukan, karena ketamakan akan kedua hal itulah yang kerap menjadi fitnah bagi ummat Muhammad saw.,
Maka barangsiapa yang sanggup menjamin (menjaga) apa yang berada di atas jenggotnya serta apa yang berada di antara dua paha, maka surga sebagai jaminannya.Itulah manhaj Ilahi dalam membangunkan manusia yang tengah terlelap dalam buaian materialisme yang telah menggusur derajatnya dan kemudian mengembalikan kemanusiaan pada kemuliaannya yang agung. Di bulan ini kita akan melakukan gerakan revolusi spiritualitas dan indrawi (ats tsaurah ar rûhiyyah wal hissiyyah) ; ruang kebertuhanan dan spiritualitas kembali bersemi, hawa nafsu kembali kita kendalikan.
Dan ketika manusia mempunyai kendali atas nafsu syahwat
dan naluri-naluri binatang lainnya, maka sesungguhnya ia telah berada di puncak
peradabannya yang tinggi dan mulia (Abul Hasan ‘Alî an Nadawi, al Arkân al
Arba’ah :182). Maka pantas jika di akhir QS. Al Baqarah/2 :183
Allah menegaskan bahwasannya shaum itu mewariskan ketaqwaan (lihat
Fakhrurrâzî/5 :76). Dan tiada kemuliaan tanpa taqwa karena sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kalian adalah orang yang paling taqwa.
Akan tetapi sebaliknya, kata an Nadawi, jika kemampuan
mengendalikan itu lenyap, dan manusia menjadi disibukkan dengan urusan
mengenyangkan perut dan menuruti segala bisikan nafsunya, itulah yang telah
Allah gambarkan :’
Dan orang-orang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binantang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka”. (QS. Muhammad/47:12).
Cahaya
ramadhan telah dinyalakan, pintu surga telah dibuka lebar-lebar dan pintu
neraka ditutup rapat-rapat. Saatnya, dengan sepenuh cinta dan kerinduan kita
mengucap:
“Marhaban yâ Ramadhân”
Selamat puasa ya mas... :D
BalasHapusYup... Tau gak ane ganti template kayak gini gara2 terinspirasi dari blognya mbak UNA, hehehe :^D^:
HapusLove Simple *-*
marhaban yaa ramadhan..
BalasHapus