Walikota Yogyakarta H. Herry Zudianto menjadi khotib pada pelaksanaan shalat Idul Adha 1432 H, Minggu (06/10) di halaman Balaikota Yogyakarta. Sedangkan bertindak sebagai Imam Kepala Kementerian Agama Kota Yogyakarta Drs. H. Fathony, MA. Pelaksanaan shalat Idul Adha ini dihadiri oleh Kapolres Kota Yogyakarta Kombes Pol. Mustaqim dan Dandim 0734 Yogyakarta Letkol (arh) Ananta Wira, dan ratusan warga Yogyakarta yang tinggal di sekitar lingkungan Balaikota.
Dalam kotbahnya Walikota mengajak kaum muslimin untuk memaknai nilai-nilai substansi “pengorbanan Ibrahim” dan hendaknya menjadikan nilai-nilai itu dalam kesehariannya, dalam bekerja untuk para pegawai, dalam berdagang untuk para pengusaha, dalam menjalankan tugas untuk para pejabat dan pegawai negeri, dalam mendalami dan menyebarkan ilmu untuk para cendekiawan.
Walikota juga mengingatkan kepada kaum Muslimin untuk menghargai sesama manusia dengan tidak saling merendahkan atau menjadikannya sebagai sebuah persembahan, atau melecehkan dalam bentuk apapun. Menurutnya nilai-nilai yang merepresentasikan kesetaraan dan sejenisnya perlu diaktualisasikan ke dalam realitas kehidupan sehingga dunia dipenuhi kedamaian, saling peduli, saling menghormati. “Wahyu Allah SWT kepada Ibrahim untuk mempersembahkan putranya yang kemudian diganti binatang kurban memperlihatkan, tidak satu manusia pun boleh merendahkan manusia lain, menjadikannya sebagai persembahan, atau melecehkannya dalam bentuk apapun. Sebab, manusia sejak awal dilahirkan setara dan sederajat,”ujar Walikota.
Walikota juga mengajak kaum Muslim untuk bersikap peduli dan tenggang rasa dengan sesama sekitarnya. “Hari raya qurban yang sesungguhnya adalah menumbuhkan sikap tenggang rasa dan kepedulian terhadap sesama,” tambah Walikota.
Menurut Walikota norma atau cita-cita sosial inilah yang sesungguhnya ingin dihidupkan dalam ajaran tauhid. Sebagaimana yang ditegaskan dalam sabda Nabi SAW :” Maa aamina bii man baata syab’anun wa jaaruhu jaai’uun ila janbinhi wahuwa ya’lamu” (Tidaklah sempurna iman seseorang terhadapku, bila dia hidup dalam keadaan kenyang sedangkan dia tahu tetangganya sedang dalam kelaparan).
Dalam kondisi negara yang tidak menentu seperti sekarang ini Walikota menginginkan kehadiran sosok Ibrahim di elit politik dan pemimpin bangsa yang siap berbuat untuk kemaslahatan orang banyak. ”Tentunya negeri ini yang saat ini dalam kondisi yang dipenuhi dengan berita-berita keburukan dalam berbagai sendi kehidupan berbangsa dan bernegara kita sangat membutuhkan hadirnya sosok Ibrahim di elite politik dan pemimpin bangsa yang siap berbuat untuk kemaslahatan orang banyak dengan berjihad dalam semangat totalitas, integritas, dan loyalitas sesuai tanggung jawab yang diemban dan kewenangan yang dipunyai untuk lebih mementingkan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi atau golongan guna mencapai Indonesia yang maju, sejahtera, berdaulat dan bermartabat,” tegas Walikota.
Walikota menambahkan makna dan nilai Idul Adha tidak sebatas dimaknai dengan ritual berkorban kambing, unta, sapi, 1 tahun sekali, tetapi hendaknya dimaknai sebagai semangat untuk memberi dan peduli kepada sesama (Rahmatan Lil Alamin) dan harus selalu ada dalam jiwa umat Islam dalam kehidupan dan kesehariannya, siapapun dia.
Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti menjadi khotib di masjid kompleks Panti Asuhan Putra Muhammadyah, Jalan Lowanu Yogyakarta. (jogjakota.go.id)
Tidak ada komentar