Cat-1
Cat-2
Cat-3
Cat-4
01/09/13 - 01/10/13
Setelah melewati puluhan pedagang souvenir dan melewati pintu masuk yang ada di South Gate dan tak lupa membayar 750 rupee akhirnya ane bisa melihat langsung Taj Mahal... T-T #Terharu |
Setelah berkeliling di Taj Mahal ane kemudian ke Agra Fort, atau lebih dikenal dengan Red Fort karena dominasi warna bangunanya Merah (ya iyalaaah.... masak warna hitamm hahaha :D) Tiket: 250 rupee. |
Tak terasa sudah menjelang malam, ane kembali ke hotel dan langsung merebahkan badan di atas kasur, tanpa mandi lagi.. (jorrrrookkkkk.... #BodoAmat) hahaha :D Tak berapa lama ane langsung terlelap tak sadarkan diri lagi..
Sayup-sayup terdengar suara Adzan dari kejahuan..
"Allahu Akbar... Allahu Akbar...."
Anuskha Sharma Vs Katrina Kaif |
Masjid Selat Melaka |
Masjid ini diresmikan pada tanggal 24 November tahun 2006 oleh Yang di-Pertuan Agung Tuanku Syed Sirajuddin Syed Putra Jamalullail. Pemabangunan masjid ini menelan biaya sekitar 11 juta ringgit. Keunikan Masjid Selat Melaka ini adalah jika air laut pasang, maka Masjid ini seakan-akan mengapung di atas air, sehingga masyarakat setempat juga mngenalnya dengan sebutan Masjid Terapung,.. Mantabs.. !! berikut beberapa momen yang terabadikan ketika mengunjungi Masjid Selat Melaka.
Menara Masjid |
Masjid Selat Melaka Tampak dari Depan |
Pintu Selatan |
Teras Selatan Masjid |
Ayah, Ibu dan I-Am |
Demikian wisata terakhir ane di bumi Melaka-Malaysia, karena besoknya ane harus melanjutkan perjalanan kembali ke kota Gajah... He :D Sampai ketemu di Bangkok.. he :)
Untuk lebih Berpihak Kepada Peningkatan Pelayanan Transportasi Rakyat
Pemerintah Memberikan Subsidi Kepada Para Pengguna Jasa Kelas Ekonomi
Nama Kereta : PROGO
Tarif/Ongkos : Rp. 50.000,-
Nama Kereta : Gaya Baru Malam Selatan
Tarif/Ongkos : Rp. 55.000,-
Tarif/Ongkos : Rp. 50.000,-
Nama Kereta : KAHURIPAN
Tarif/Ongkos : Rp. 50.000,-
Nama Kereta : PASUNDAN
Tarif: Rp. 55.000,-
Tarif/Ongkos : Rp. 50.000,-
Nama Kereta : PASUNDAN
Tarif/Ongkos : Rp. 55.000,-
Nama Kereta : Gaya Baru Malam Selatan
Tarif/Ongkos : Rp. 55.000,-
Ikon Surabaya - Sebelum melanjutkan cerita #TripToAsean, ane ingin sedikit membicarakan tentang kota Pahlawan, yang ane kunjungi beberapa hari ini, dan yang dibahas kali ini adalah tentang ikon yang menjadi ciri khas kota Surabaya. Sobat Catatan tau apa saja yang menjadi ikon ibu kota Jawa Timur ini ? mari kita bahas bersama.. hehehe :D
Tugu / Monumen Sura ing Baya yang baru selesai diperbaharui warna dan tamannya. |
Penampakan Jembatan Suramadu pada malam hari. Sumber Gambar: Disini |
Buronan POLANTAS Jembatan Suramadu: Salah seorang pengendara motor yang tertangkap CCTV saat berhenti di atas Jembatan Suramadu :D |
Prasasti Sumur Hang Tuah |
Perigi / Sumur Hang Tuah |
Hang Tuah adalah salah satu pendekar dari 5 sekawan (Hang Tuah, Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu) yang hidup pada masa kesultanan Melaka di abad ke 15. Mereka berlima berhasil mengusir dan menghabisi para penjahat yang menguasai desa mereka pada saat itu, sehingga raja memilih mereka untuk bekerja di istana. Hang Tuah juga merupakan seorang pelaut yang handal dengan pangkat Laksamana, beliau dinobatkan sebagai seorang petarung yang hebat baik di daratan maupun di lautan yang ditakuti lawan namun disegani kawan. Dari prasasti sumur Hang Tuah diceritakan pula, bahwa beliau bearasal dari daerah Sumatera Timur, karena disana juga terdapat sumur yang serupa dengan sumur yang ada di desa Duyong ini, sehingga ada yang mengambil kesimpulan bahwa Hang Tuah berasal dari Sumatera dan merantau sampai ke negeri Melaka, tapatnya di Sungai Duyong. Wallahulam bissawab... :D
Sederhana namun mempesona dan menggoda SELERA haha :D |
-Teh 'O' Ice /Teh Kosong Ice (Es Teh) = 1,00 Ringgit (Rp. 3.400,-)
-Teh Ice /Teh Tarik Ice (Es Teh+Susu) = 1,20 Ringgit (Rp. 4.080,-)
Gorengan / Kueh-Mueh
-Besar (Pisang/Ubi/Kroket) = 0,30 Ringgit = (Rp. 1.020,-)
-Kecil (Cempedak/Jempot-Jempot Mini) = 0,20 Ringgit (Rp. 680,-)
Bersambung...
- Pesona Masjid Selat Malaka
-Kecil (Cempedak/Jempot-Jempot Mini) = 0,20 Ringgit (Rp. 680,-)
Bersambung...
- Pesona Masjid Selat Malaka
Catatan Trip Sebelumnya
Kemudian terjadi beberapa percakapan antara ane dan Ayah:
Ayah: "Assalamualaikum.."
Ane: "Wa'alaikumussalam"
Ayah: "nak Furqan kat mane sekrang"
Ane: "sekarang saye di sekitar Muzium Samudra Ayah..."
Ayah: "anak bersame siape? sendri ape rombongan ?"
Ane: "sendirian je Ayah..."
Ayah: "Nape tak cakap dari awal ke Melake sendiri, kan ayah bise langsung jemput"
Ane: "takut ngerepotin ayah"
Ayah: "tak payah lah, senang je.. oke tunggu sekejap, Ayah jempot sekrang kat sane, usah nak kemane2 dulu ye.. Assalamualaikum.."
Ane: Wa'alaikumussalam...
Ayah Hasan.., Seorang bapak yang tinggal di daerah Semabok-Melaka, tapi ane lebih kenal dengan sebutan Ayah Melaka. Dulu beliau merupakan Ayah angkat dari abang ane Muhammad Ihsan dalam program pertukaran Pemuda Melayu Serumpun yang di adakan di kota Melaka, dan abang ane salah satu pemuda yang terpilih untuk mengikuti program tersebut untuk menjadi duta dari Indonesia perwakilan wilayah Kalimantan Barat beberapa tahun silam ketika beliau menjadi Presiden Anak Kalimantan Barat. Berawal dari sinilah keakraban terjadi antara keluarga ane dan keluarga Ayah di Melaka, walau ane belum pernah berjumpa langsung dengan Ayah selama ini dan membuat ane sedikit sungkan untuk bertemu, namun abang ane bersikeras menyuruh ane untuk ketemu beliau. Dan tadi pagi sebelum meninggalkan Hotel, ane menyempatkan diri untuk sms beliau mengabarkan bahwa saat ini ane berada di Kota Melaka.
Alhamdulillah tak berapa lama setelah menghubuni ane, Ayah bersama Ibu dan kedua cucunya telah tiba di parkiran seberang Muzium Samudra, yang ane ketahui setelah beliau menghubungi ane kembali. Ayah dan keluarga sangat ramah dan antusias sekali menyambut kedatangan ane di kota Melaka ini, dan ane mulai merasakan kehangatan serta kabaikan beliau sekeluarga... (Terima kasih ya Allah engkau mempertemukan ane dengan keluarga Ayah Hasan...) Setelah berbincang-bincang dan beliau agak sedikit kecewa karena ane tak menghubunginya beliau dari awal dan ane lebih memilih menginap di Hotel.. hehehe :D Sorry Ayah... he :D Beliau langsung mengajak ane untuk ke rumahnya dan memaksa untuk menginap dulu walau hanya satu malam saja, dan ini ajakan yang sulit ane tolak, dan akhirnya ane memutuskan untuk stay satu malam lagi di Melaka dan meng-cencel agenda di Kuala Lumpur, lagian penerbangan ane ke Bangkok sore, jadi gak terlalu terburu-buru juga kalau berangkat dari Melaka.. hehe :D
Alhamdulillah tak berapa lama setelah menghubuni ane, Ayah bersama Ibu dan kedua cucunya telah tiba di parkiran seberang Muzium Samudra, yang ane ketahui setelah beliau menghubungi ane kembali. Ayah dan keluarga sangat ramah dan antusias sekali menyambut kedatangan ane di kota Melaka ini, dan ane mulai merasakan kehangatan serta kabaikan beliau sekeluarga... (Terima kasih ya Allah engkau mempertemukan ane dengan keluarga Ayah Hasan...) Setelah berbincang-bincang dan beliau agak sedikit kecewa karena ane tak menghubunginya beliau dari awal dan ane lebih memilih menginap di Hotel.. hehehe :D Sorry Ayah... he :D Beliau langsung mengajak ane untuk ke rumahnya dan memaksa untuk menginap dulu walau hanya satu malam saja, dan ini ajakan yang sulit ane tolak, dan akhirnya ane memutuskan untuk stay satu malam lagi di Melaka dan meng-cencel agenda di Kuala Lumpur, lagian penerbangan ane ke Bangkok sore, jadi gak terlalu terburu-buru juga kalau berangkat dari Melaka.. hehe :D
Sebelum langsung pulang ke rumah beliau, kami mampir dulu sejenak di rumah makan "Asam Pedas Medan Selera Semabok", wah... ane terasa pulang kampung ketika menikmati Asam pedas kepala ikan, sambal tempoyak dan lalapan... luaaaaaar biasaaa... Maknyuussss... he :D kalo di tempat ane bilang Bedenceeeeess...ces... :) rasa kepingin nambah lagi, tapi berhubung agak sedikit jaim depan keluarga baru, jadi ane batalin niatnya untuk nambah lagi.. hehehe :D
Kolam Ikan @ Rumah Ayah Hasan |
Setelah menikmati hidangan, kami langsung pulang ke rumah yang ternyata tidak begitu jauh dari rumah makan tersebut. Sesampainya di rumah ane langsung istirahat sejenak di pendopo dan ngobrol dengan Ayah sambil menikmati buah rambutan dan mangga, hasil pohon sendiri yang ada di sekeliling rumah.. Mantabs... Ane merasa sangat betah di rumah Ayah, walau agak jauh dari perkotaan, namun suasana disini enak sekali, rumah yang sangat asri, berbagai macam bunga ada di halaman, ditambah berbagai macam pohon buah serta tak ketingglan ada kolam ikannya. SEMPURNA... he :D Dan yang lebih penting dari semua itu adalah sambutan dari keluarga besar Ayah yang luar biasa ramah, serasa pulang kampung halaman sendiri... Alhamdulillah...
"Sudah pusing-pusing kemane je tadi ?" tanya Ayah ketika berbincang di pendopo
"di sekitar kote Melaka aja Ayah, dan menyusuri Sungai Melaka" jawab ane
"bararti belum ke Perigi Hang Tuah kan ?"
Sambil nyengir kemudian ane menjawab "belum ayah"
"Oke, kalo gitu nanti sore ayah hantar pusing-pusing di Perigi Hang Tuah, sekalian kite ke Masjid Selat Melake, sekarang istirahat dulu.."
Wah.. Alhamdulilah ane dapat objek wisata tambahan lagi, Perigi (Sumur) Hang Tuah dan Masjid Selat Melaka yang terletak di tepian pantai Selat Melaka...
Bagaimana kisah selanjutnya ?? nanti kita sambung lagi ya sob.... hehe :)
Intinya ane bersyukur sekali dan sangat bahagia bisa dipertemukan dengan keluarga baru yang ada di Kota Melaka ini, karena pada hakikatnya KELUARGA bukan hanya diikat oleh darah, tapi juga rasa KASIH SAYANG yang tulus apa adanya.. :)
Bersama Keluarga Baru Mengunjungi Masjid Selat Melaka Terima Kasih Ayah.... Terima Kasih Ibu.... :) |
Bersambung...
Objek/Tempat Wisata Melaka - Hari kedua di kota Melaka ane melangkahkan kaki untuk menyusuri Stadthuys dan beberapa bangunan bersejarah lainya sekaligus menyusuri Sungai Melaka. Banyak sekali objek / tempat wisata yang bisa kita kunjungi di sekitar sini, karena kota Melaka merupakan Kota Sejarah yang terdaftar dalam UNESCO World Heritage Site sejak 7 Juli tahun 2008 silam. Adapun bangunan sejarah yang ada antara lain:
1. Stadthuys – Bangunan Merah
Menara Jam – Stadthuys |
Komplek ini terletak di tengah kota Melaka dan menjadi tempat pemberhetian bus ane tadi malam, sebagian besar bangunan disini berwarna merah, makanya masyarakat setempat mengenalnya dengan sebutan Bangunan Merah. Dulunya komplek ini merupakan sebuah tempat pemerintahan Gubernur Belanda, kemudian pernah dijadikan sekolah dan sekarang menjadi Museum Sejarah dan Etnografi, Galeri Laksamana Cheng Ho, Museum Sastera, Museum Pemerintahan Demokrasi, dan Museum Yang Di-Pertua Negeri Melaka. Komplek ini adalah bangunan Belanda tertua se Asia Tenggara yang masih difungsikan hingga sekarang.
2. Christ Church Melaka
Gereja ini merupakan gereja Protestan tertua yang ada di Negara Malaysia, dibangun sejak 1741 dan selesai pada 1753, dan masih digunakan oleh warga Melaka yang beragama Protestan hingga kini.
Bekat bantuan turis yang ada di lokasi, akhirnya bisa Narsis di depan Christ Church.. hehe :D #NasibSingleBackpacker |
Masih di lokasi yang sama, disini juga terdapat salah satu icon kota Melaka, yakni Air Mancur Queen Victoria, yang dibangun pada tahun 1904 M.
Air Mancur Queen Victoria |
Bagi para turis/pelancong yang ingin berkeliling di komplek ini juga disdiakan becak hias dengan berbagai macam aneka rupa, bentuk dan warna serta diiringi dengan musik yang mungkin bisa kita request lagu apa yang ingin didengarkan, he :D tentunya dengan membayar beberapa ringgit. Berhubung ane bertekad untuk jalan kaki supaya bisa membakar lemak dan kalori, jadi tidak tergoda untuk mencobanya.. he :D #ModusHemat
4. Sungai Melaka
Yang menjadikan kota ini bertambah eksotis (cieee... serem buagaet istilahnya.. he :D) adalah kehadiran Sungai Melaka yang berada ditengah kota dengan pemandangan bangunan-bangunan tua yang tetap berdiri kokoh dan megah di sepanjang tepian sungai.. Subhanallah...
Sebelum melanjutkan perjalanan istirahat di tepian Sungai Melaka di bawah pohon rindang, sambil tetap waspada agar kejadian tadi malam tidak terulang, apa itu ? baca ceritanya di Welcome to Melaka World Heritage City he :D |
Bangunan ini terletak di tepi sungai Melaka dan tak jauh dari pusat informasi wisata Kota Melaka.
6. Kincir Air Kesultanan Melaka
Hanya bebeapa langkah dari Benteng Melaka, kita juga bisa melihat sebuah kincir air raksasa, yakni Kincir Air Kesultanan Melaka.
7. Muzium Samudera
Sebuah museum yang dibangun di tepi sungai melaka berbentuk kapal Flor De La Mar, sobat catatan tau apa itu Flor De La Mar ? Gak tau ? Oke ane kasi tau sekrang, berdasarkan hasil kunsultasi dengan Prof. Google, kapal ini dalam bahasa inggris dikenal dengan Flower of the Sea (Bunga Laut) yakni sebuah kapal portugis yang di bangun pada Tahun 1502 dan berlayar mengarungi Samudra Hindia ke beberapa wilayah Asia, namun sayangnya umur kapal ini tidak berlangsung lama, karena karam dan tengelam pada tahun 1511 (9 tahun) di Selat Melaka setelah melakukan ekspansi di Negri tersebut. (Nah..... begitu sob kira2 ceritanya... hehehe :D)
Muzium Samudera tampak dari belakang |
8. Dan lain-Lain
Masih banyak sebenarnya tempat wiasata yang ada di Melaka yang belum sempat ane kunjungi, antara lain: Galeri Cheng Ho saat itu sedang direnovasi, St Peter’s Church, St Paul’s Church, A Famosa, Melaka Sultanate Palace (Cultural Museum), Jonker Street, Menara Taming Sari dan masih banyak lagi tempat wisata lainya, Insyaallah akan ane kunjungi ketika kembali ke Melaka lagi dikesempatan yang berbeda... Amin..
Bersambung....
> Bertemu Keluarga Baru di Melaka <
Masih banyak sebenarnya tempat wiasata yang ada di Melaka yang belum sempat ane kunjungi, antara lain: Galeri Cheng Ho saat itu sedang direnovasi, St Peter’s Church, St Paul’s Church, A Famosa, Melaka Sultanate Palace (Cultural Museum), Jonker Street, Menara Taming Sari dan masih banyak lagi tempat wisata lainya, Insyaallah akan ane kunjungi ketika kembali ke Melaka lagi dikesempatan yang berbeda... Amin..
Bersambung....
> Bertemu Keluarga Baru di Melaka <
Catatan Trip Sebelumnya
Melaka Sentral - Di tengah perjalanan menuju Melaka, tiba-tiba Bus Delima yang ane naiki berhenti, terihat ada antrian panjang di depan sana, dan ane serta penumpang yang lainnya masih bertanya-tanya apakah gerangan penyebabnya ? sobat catatan ada yang tau ? (loch koq malah bertanya balik,,, he :D) tak lama kemudian terdengar kabar bahwa telah terjadi kecelakaan antara sebuah mobil pribadi Vs. bus yang sedeng melintas, dan saat ini sedang dievakuasi sehingga menyebabkan sedikit kemacetan.. Oooo... Begono rupanya... Syukur alhamdulillah proses evakuasi tidak begitu lama sehingga roda-roda bus Delimanya kembali berputar menelusuri jalan raya...
Terminal Melaka Sentral - Malaysia |
Informasi digital di ruang tunggu domestik terminal Melaka Sentral |
Kota Melaka di malam hari dengan latar belakang Menara Jam Stadthuys & Christ Church |
Catatan Pengeluaran Perjalanan Singapura - Malaysia [25 Agustus 2013]:
+ MRT Chinatown - Kranji = $2,30 SGD
Sebelum Check Out Narsis dulu di depan resepsionis hotel.. haha :D |
Jangan lupa baca juga catatan #TripToAsean Sebelumnya:
- #TripToAsean - Menembus Perbatasan Indonesia Malaysia
- #TripToAsean - From Kuching to Singapore
- #TripToAsean - USS (Universal Studio Singapore)
- #TripToAsean - Chinatown Singapore
- #TripToAsean - From Singapore to Malaysia
- #TripToAsean - Calo' Terminal Larkin
- #TripToAsean - From Kuching to Singapore
- #TripToAsean - USS (Universal Studio Singapore)
- #TripToAsean - Chinatown Singapore
- #TripToAsean - From Singapore to Malaysia
- #TripToAsean - Calo' Terminal Larkin
Suasana Terminal Larkin - Johor Baru Malaysia |
"Ayo dek abang antar ke bus Melake, tak lame lagi nak berangkat" rayu si abang calo'
Ane: "Wah... mahal sangat bang... kalo segitu saye tak nak..."
Calo': "Harga tiket ke Melake segitu dek"
Ane: "Kata temen yang biasa ke Malake 20 ringgit saje"
Ane: "kalo 20 ringgit jak gimane??, kalo abang tak nak, saya turun saje.." (sambil siap berdiri turun dari bus)
"Bismillahi tawakaltu 'alallah la haula wala quwwata illa billah.." (Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada-Nya, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan-Nya).
Jangan lupa baca juga catatan #TripToAsean Sebelumnya:
- #TripToAsean - Menembus Perbatasan Indonesia Malaysia
- #TripToAsean - From Kuching to Singapore
- #TripToAsean - USS (Universal Studio Singapore)
- #TripToAsean - Chinatown Singapore
- #TripToAsean - From Singapore to Malaysia
- #TripToAsean - From Kuching to Singapore
- #TripToAsean - USS (Universal Studio Singapore)
- #TripToAsean - Chinatown Singapore
- #TripToAsean - From Singapore to Malaysia
Langganan:
Postingan
(
Atom
)